Pages

Sunday, July 21, 2013

Akibat Jika Matahari Padam

Planet Bumi

Jika Anda menyimpan secangkir kopi panas di kulkas dan berharap kopi akan menjadi beku, maka tidak akan serta merta menjadi dingin. Sama juga dengan planet Bumi. Jika Matahari kita tiba-tiba "mati" maka Bumi tidak akan langsung dingin, tetapi melalui proses beberapa juta tahun. Hanya saja dalam proses ini suhu Bumi akan turun drastis sampai nol derajat Fahrenheit (sekitar -18 derajat Celcius) dalam satu minggu. Sebuah skenario yang mengerikan jika ini terjadi.

Dalam setahun suhu di Bumi akan turun sampai minus 100 F. Permukaan laut akan membeku. Tetapi es di permukaan akan menahan air samudra di bawah sehingga samudra baru akan beku dalam ribuan tahun. Sejuta tahun setelah Matahari mati maka suhu akan mencapai minus 400 F. Temperatur ini sama dengan panas yang dikeluarkan Bumi ke luar angkasa. 

Profesor ilmu planet di California Institute of Technology, David Stenson menjelaskan bahwa beberapa mikroorganisme di Bumi akan bertahan hidup. Akan tetapi sebagian besar kehidupan akan mati dalam beberapa minggu. Pohon-pohon besar masih bisa hidup selama beberapa tahun karena metabolisme yang lambat.

Dengan menurunnya suhu Bumi secara drastis, proses fotosintesis akan berhenti sama sekali dan tanaman lain akan mati sebab Matahari sudah tidak ada. Sebagian besar binatang akan musnah. Manusia bisa hidup di bawah tanah dengan bantuan nuklir sebagai pemanas atau tenaga gas bumi.
Selama ratusan tahun manusia bisa hidup di bawah tanah dengan teknologi. Tetapi bukan hanya itu saja. Semisal Matahari mati, maka gravitasinya hilang dan planet Bumi akan lontang lantung di luar angkasa. Ini hanya skenario saja, sebab ada teori lain yang mengatakan matahari akan membesar luar biasa sehingga planet Bumi tertelan. Salah satu solusi adalah bagi manusia mencari planet lain yang bisa ditinggali sebab itu sangat penting demi kelangsungan hidup manusia.

No comments:

Post a Comment