Pages

Tuesday, July 9, 2013

10 Perusahaan Terbesar Versi Fortune 100

Astra International bercokol di posisi teratas.

Gedung Astra International.
Gedung Astra International. (Astra International)
Majalah Fortune Indonesia kembali memberikan peringkat 100 perusahaan terbesar di Indonesia. Fortune Indonesia mencatat kinerja emiten yang cukup bersinar di sektor properti dan real estate serta perdagangan dan jasa.

Pertumbuhan pendapatan dari kedua sektor tersebut lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya.

Vice President Head of Equity Research PT Danareksa Sekuritas, Chandra Pasaribu, menanggapi pemeringkatan itu mengatakan, salah satu penyebab tingginya pertumbuhan pendapatan perusahaan di sektor itu, karena suku bunga yang rendah selama 2012. 

"Sepanjang tahun lalu, Bank Indonesia memang menahan BI Rate di posisi 5,75 persen, terendah sepanjang sejarah," ujar dia dalam rilis Fortune, Selasa 9 Juli 2013.

Kondisi ini membuat bunga kredit murah dan memicu rumah tangga untuk terus membelanjakan uangnya. Sementara itu, untuk pelaku usaha, merupakan kesempatan melakukan ekspansi dengan bunga murah.

"Yang paling dekat dengan rumah tangga tentunya sektor ritel, otomotif, dan perumahan," ujarnya. "Sektor ini terdongkrak sehubungan dengan suku bunga rendah".

Kondisi perekonomian itu yang membuat PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mampu menyodok dari peringkat 27 menjadi 19. Begitu pula dengan PT Erajaya Swasembada Tbk yang berhasil melompat tinggi dari posisi 68 ke peringkat 39.
"Erajaya juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan tertinggi di antara 100 perusahaan terbesar di Indonesia, dengan pertumbuhan sebesar 87 persen," ujarnya.

Namun, sayangnya, tahun lalu kurang bersahabat bagi sektor pertambangan dan pertanian, karena turunnya harga komoditas. Di sektor pertanian, dari empat emiten yang masuk dalam daftar Fortune, hanya dua perusahaan yang tumbuh, yakni PT Salim Ivomas Pratama Tbk, di peringkat 37 dan PT Astra Agro Lestari Tbk di posisi 45.

Tahun lalu, perusahaan yang masuk dalam Fortune 100 merasakan sulitnya menghadapi pasar dunia yang permintaannya melemah, akibat tekanan kirisis utang. Namun, pada 2013, perusahaan-perusahaan itu juga harus menghadapi tantangan di dalam negeri, karena perekonomian Tanah Air diprediksi melemah.

Kriteria Pemeringkatan
Peringkat Fortune 100 tersebut ditentukan berdasarkan pendapatan perusahaan sepanjang 2012. Objek Fortune 100 adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hingga 18 April 2013, dan memiliki data kinerja keuangan lengkap.

Selain itu, Fortune menilai kinerja perusahaan perbankan dihitung berdasarkan jumlah pendapatan operasional, baik pendapatan bunga dan non bunga. Emiten yang memiliki anak usaha, pendapatannya yang digunakan adalah pendapatan konsolidasi.

Untuk kriteria laba bersih, kinerja yang diukur menggunakan laba tahun berjalan yang diatribusikan bagi entitas pengendali. Total aset dihitung berdasarkan nilai aset per akhir 2012.

Total ekuitas mencakup ekuitas yang dapat diatribusikan ke entitas pemilik induk dan kepentingan non-pengendali.

Laba bersih per saham dihitung berdasarkan nilai EPS dasar tercatat pada laporan kinerja emiten. Kapitalisasi pasarnya dihitung dengan menggunakan harga saham per 17 April 2013.

Selanjutnya, pendapatan, laba bersih, dan laba bersih per saham perusahaan yang tercatat dalam mata uang dolar AS, akan dikonversi ke dalam mata uang rupiah. Kurs rata-rata yang digunakan sepanjang 2012 adalah Rp 9.381 per dolar AS.

Untuk total aset dan ekuitas dikonversi dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2012, yaitu Rp9.670 per dolar AS.

Berikut 10 perusahaan terbesar di Indonesia versi Fortune 100:
1. PT Astra International Tbk
2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
3. PT HM Sampoerna Tbk
4. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
5. PT Bank Mandiri Tbk
6. PT United Tractors Tbk
7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
8. PT Gudang Garam Tbk
9. PT Bumi Resources Tbk
10. PT  Bank Central Asia Tbk

No comments:

Post a Comment