Pembentukan Bulan telah lama menjadi perdebatan. Teori yang banyak
dipercaya kini menyatakan bahwa Bulan terbentuk ketika ada obyek sebesar
Mars menumbuk Bumi. Material hasil tumbukan terbang dan mengumpul
membentuk Bulan.
Namun, sebenarnya ada beberapa teori lain, salah
satunya yang dikemukakan astronom George Darwin, putra Charles Darwin.
Menurut teorinya, dahulu Bumi berputar sangat cepat sehingga sebagian
darinya runtuh dan membentuk Bulan.
Pakar keplanetan asal Belanda
bernama Wim van Westrenen kini mengajukan teori baru pembentukan Bulan.
Menurutnya, Bulan terbentuk dari peristiwa ledakan setara dengan 40
miliar kali bom atom yang terjadi di inti Bumi.
Teori tersebut
diungkapkan berdasarkan pemahaman bahwa inti Bumi adalah sebuah reaktor
raksasa yang bisa meledak melemparkan material pembentuk Bulan ke
angkasa. Pandangan bahwa Bumi adalah reaktor raksasa ini telah
diperdebatkan sejak 60 tahun lalu.
Bumi memiliki zat radioaktif
seperti uranium dan plutonium yang terkandung dalam batuan yang
"tenggelam" setelah terbentuk dan terkumpul di lapisan luar inti Bumi
membentuk reservoir cairan. Saat zat radioaktif ini mendapatkan bahan
bakar cukup, ledakan nuklir akan terjadi.
Van Westeren seperti dikutip Daily Mail,
Kamis (4/7/2013), mengatakan, "Ledakan nuklir adalah satu-satunya cara
yang dapat menghasilkan energi secara cepat untuk 'melemparkan' Bulan ke
antariksa."
Salah satu bukti pendukung teori ini adalah
kandungan kimia Bulan yang mirip Bumi. Bulan memiliki isotop oksigen,
silikon dan potasium yang identik dengan Bumi. Hal itu menandakan bahwa
Bulan dahulu 'dilahirkan' sendiri oleh Bumi.
Bukti bahwa Bumi
merupakan sebuah reaktor raksasa memang telah ditemukan selama ini.
Tapi, para ilmuwan belum yakin bahwa ledakan yang mungkin dihasilkan
bisa melempar material ke antariksa dan menghasilkan Bulan.
"Saya
kira Anda tidak bisa memisahkan proses pembentukan Bulan dari peristiwa
tumbukan raksasa (4 miliar tahun lalu)," kata Matija Cuk, astronom dari
Harvard University. Bulan sendiri bisa mengorbit Bumi karena tersusun
dalam formasi yang mendukung.
No comments:
Post a Comment