Untuk mengantisipasi terjadinya gempa dan tsunami di Sumatera, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menggelar konferensi internasional untuk mempersiapkan latihan gabungan
internasional pada Kamis (7/2) di Padang.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif,
didampingi Gubernur Sumbar membuka resmi pelaksanaan Concept Development
Conference (CDC) dan Initial Planning Conference (IPC) for
International Table Top Exercise (TTX) yang diselenggarakan 7-8 Feb
2012.
Konferensi ini diikuti Malaysia, Singapore, Myanmar, India,
Filipina, Indonesia, Jepang, China, Australia, Amerika Serikat dan
beberapa organisasi internasional seperti IFRC, lembaga PBB (UNOCHA,
UNDP, UNICEF, WFP) dan lembaga donor (USAID, AIFDR dan JICA).
DR. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
mengatakan, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya pengurangan
risiko
bencana. Sumbar merupakan salah satu daerah yang mempunyai risiko tinggi
terhadap gempabumi dan tsunami. Bahkan para ahli memprediksikan masih
ada energi tersandera di sekitar Mantawai. Jika terjadi gempa dapat
berpotensi 8,9 SR dan akan memicu tsunami di wilayah pesisir Sumbar.
Megathrust Mentawai adalah ancaman yg scientific-based dan telah
menjadi perhatian para ahli dari berbagai bidang terkait, baik dari
tingkat nasional maupun internasional.
BNPB juga sudah menyiapkan masterplan pengurangan risiko bencana
tsunami. Draft tersebut masih dalam penyempurnaan dengan melibatkan para
ahli. Ada 4 program utama yaitu penguatan rantai peringatan dini
tsunami, pembangunan dan peningkatan tempat evakuasi sementara,
penguatan kapasitas kesiapiagaan dan pengurangan risiko bencana, serta
pembangunan kemandirian kebencanaan.
Bahkan BNPB bersama kementerian/Lembaga terkait akan menyelenggarakan
serangkaian kegiatan latihan yang melibatkan sipil-militer dari negara
anggota ASEAN dan East Asia Summit seperti China, Jepang, Korea, India,
Selandia Baru, Australia, Amerika dan Rusia untuk latihan "Mentawai
Megathrust Disaster Relief Exercise (DIREX) 2013-2014.
No comments:
Post a Comment