Pages

Tuesday, July 30, 2013

INDONESIA

Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa Indoa menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.


Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).

Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).
Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).

Eduard Douwes Dekker ( 1820 – 1887 ), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" ( Bahasa Latin insula berarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.

INDONESIA

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan ( 1819 – 1869 ), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Ingris, George Samuel Windsor Earl ( 1813 – 1865 ), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:

"... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians".
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon ( Srilanka ) dan Maladewa. Earl berpendapat juga bahwa nahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:

"Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago".

Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.

Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826 – 1905 ) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan. Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara ). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau. Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof. Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).

 
Identitas Politik
Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.

Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
 

Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya :
"Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."

 

Di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924). Pada tahun 1925, Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
 

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Hindia Belanda agar nama "Indonesia" diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Tetapi Belanda menolak mosi ini. Dengan jatuhnya tanah air ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia Belanda". Dan setelah itu lahirlah bangsa Indonesia.
 

7 Myths

Bencana alam seperi Tsunami, Banjir, Gunung Meletus, dan Longsor merupakan kejadian Alam yang tidak bisa diprediksikan sebelumnya. Laut yang tenang bisa dengan sekejab menjadi gelombang pembunuh yang siap menghancurkan apa saja yang didepannya, demikian pula dengan Gunung , sungai dan berbukitan yang Indah, semua bisa dengan sekejab mata menjadi "malaikat maut" bagi kehidupan disekitarnya.

Tetapi tahukah anda, bahwa sebelum terjadi suatu Bencana Alam, Alam telah memberikan tanda-tanda terutama kepada manusia bahwa akan terjadi bencana alam tersebut. Pada zama pra sejarah , jauh dari peradaban teknologi dan penemuan-penemuan mengenai sistem bencana terpadu, mereka menggunakan peringatan Alam sebagai satu-satunya alat untuk mengetahui kapan bencana itu akan datang. Bukan hanya untuk mengetahui atau memprediksi sebuah bencana, mereka juga menggunakan petunjuk alam sebagai sarana lain, seperti kapan waktunya bertani, kapan datangnya musim kemarau dan hujan, serta kapan waktu yang tepat untuk pergi melaut dan menangkap Ikan.

Cerita tentang Mitos Alam ini juga pernah saya dengar dari "nenek" saat masih kecil. Saat itu tidak ada dalam pikiran saya untuk mengerti apa yang "nenek" sampaikan, saya hanya anggap sebagai cerita sebelum saya tidur malam, tetapi sekarang saya teringat kembali dan menyimpulkan mungkin ada benarnya juga. Karena cerita "Nenek" tersebut sama seperti kisah yang pernah disampaikan oleh beberapa orang yang daerah nya terkena Bencana, seperti Tsunami Aceh , gempa Bengkulu dan beberapa tempat lainnya.

Dan Inilah  7 Mitos Atau Peringatan Alam Jika Akan terjadi Bencana Alam

1. Ayam Kampung yang tidak mau bertelur dalam waktu yang lama

Siapa yang tidak kenal Ayam Kampung konon Kuning telurnya membawa khasiat untuk kebugaran tubuh, Mitos masyarakat kuno mengatakan jika Ayam kampung sudah tidak mau bertelur pada waktunya dan setiap malam mengeluarkan suara gaduh seperti "Ayam hendak Kawin" atau "Ayam yang sedang berkelahi" maka dipercayai bahwa akan terjadi sebuah bencana di daerah tersebut.

2. Burung Laut yang terbang rendah menjauh ke daratan 

Burung Laut, sekumpulan burung laut biasanya terbang berkelompok diatas permukaan laut dan kemudian berhenti di bibir-bibir pantai atau lembah-lebah disekitar pantai, Mitos Mesir kuno jika sekumpulan burung laut berwarna Hitam terbang dalam jumlah yang besar menuju jauh ke daratan melewati pemukiman dan pantai , itu menandakan akan terjadi Bencana Besar berupa Gelombang Laut yang sangat besar.

3. Petir di siang hari yang cerah 

Mitos tentang Petir yang meyambar disiang hari yang cerah tanpa awan mendung ini berasal dari Mitos suku-suku lama Sumatera dan Melayu, ada dua anggapan tentang hal ini, yang pertama akan ada tokoh masyarakat yang berpulang ketangan Ilahi, atau akan datang bencana besar didaerah tersebut

4. Hewan Tengah Laut terlihat di pantai 

Mitos tentang hewan tengah laut yang berada di dekat pantai ini, merupakan mitos masyarakat romawi kuno. mereka beranggapan jika melihat sekumpulan Paus, atau Hiu , mendekat ke bibir pantai atau dekat dengan pantai itu tanda-tanda akan terjadi bencana, tetapi berbeda dengan Mitos bangsa Australia Kuno, yang dimaksud binatang laut itu adalah sekelompok Lumba-lumba dalam jumlah banyak berkeliaran di dekat pantai dan mengeluarkan suara-suara yang membentuk pola nada yang menyedihkan mereka mempercayai itu merupakan peringatan akan terjadi bencana

5. Kera tidak mau berada di pohon 

Kera binatang yang identik dengan pohon, dan selalu berada diatas, jarang untuk turun jika turunhanya sebatas mencari makan jika pohon tidak dapat lagi diandalkan, tetapi jika kera sudah tidak lagi berada dipohon dalam waktu tertentu dan selalu berteriak-teriak pada malam hari , dinyakini sebagian suku di sumatera itu merupakan pertanda akan terjadi bencana

6. Kumpulan semut berjalan beriringan menjauh dari habitannya 

Bukanlah hal yang aneh jika melihat semut berjalan beriringan, karena semut merupakan salah satu binatang yang menjunjung tinggi rasa persaudaraan, tetapi bagaimana jika semut berjalan beriringan meninggalkan pemukiman penduduk dan menjauh dari habitan nya selama ini, menurut kepercayaan suku kuno di wilayah timur tengah, afrika dan sebagian Asia itu merupakan tanda-tanda akan terjadinya sebuah bencana untuk beberapa waktu kedepan.

7. Sesosok Orang yang telah lama menghilang kembali Muncul 

Mitos Munculnya sosok orang yang telah lama menghilang atau telah lama meninggal ini, dipercayai oleh sebagian besar suku-suku di Indonesia. Biasanya sosok ini menyerupai tokoh-tokoh panutan masyarakat dimasa lampau. mereka datang memperingatkan , akan tetapi peringatan biasanya bukan bahwa akan bencana.  Sosok misterius ini memperingatkan orang-orang yang berbuat salah untuk kembali kejalan yang benar dan segera bertobat atas perbuatan yang telah dilakukannya. Kemunculan sosok ini tidak serta merta langsung mengingatkan seseorang pada sosok tersebut. Biasanya masyarakat akan ingat tentang siapa sosok tersebut setelah bencana terjadi.

Itulah Mitos Alam sebagai tanda peringatan akan terjadinya Bencana. Mungkin ada benarnya dan juga mungkin ada kekeliruannya, tetapi begitulah orang-orang kuno dulu memprediksikan kapan bencana alam akan datang melalui petunjuk-petunjuk yang telah di berikan alam serta kepercayaan mereka dengan takdir yang telah di tentukan oleh Sang Pencipta.

Origins of Diamonds

Berlian merupakan benda idaman setiap manusia untuk dimiliki karena keindahan, kemahalan, dan karena populernya berlian itu sendiri. Tapi dari manakah asal berlian? apakah sahabat anehdidunia.com mengetahuinya? ok sekarang kita akan membahas sejarah asal mula berlian.

Berlian berasal dari bagian terdalam gunung berapi yang juga mengandung atom dan karbon. Pada kenyataannya berlian merupakan kristal transparan yang mengikat empat bagian karbon atom. Batu berlian terbawa kepermukaan bumi melalui letusan volkanik. Menurut penelitian, naiknya berlian kepermukaan bumi dikarenakan batu yang mencair. Berlian dikembangkan dari bermil-mil bagian dalam permukaan bumi, pada kerendahan 150 km (90 mil), pada tekanan kira-kira 5 giga pascal dengan temperatur sekitarnya 1200 derajat celcius (2200 derajat Fahrenheit). Berlian bisa menjadi bentuk alami lain sesuai tingginya tekanan, secara relatif pada saat temperatur rendah. Namun sangat disayangkan berlian tidak bisa terbentuk dari bawah laut.

Sejak zaman purbakala bahkan pada saat penamaan berlian itu sendiri, berlian terkenal sebagai material yang paling keras ke tiga setelah ‘Aggregated diamond nanorods’ dan ‘Ultrahard Fullerite’. Menurut sejarahnya, nama berlian itu sendiri diambil dari bahasa Yunani kuno yang artinya “Tak Terkalahkan”.
Berlian muncul kepermukaan bumi sudah sangat lama, berkisar dari 1-3,3 milyar tahun yang lalu. Berlian pertama kali dikenali dan ditambang di India. Dahulu, ada referensi yang ditemukan pada sebuah text penganut Budha, salah satu text Sansekerta ( Anguttara Nikaya ) yang kemudian disempunakan sekitar 296 BCE yang lalu. Text tersebut menceritakan juga mengenai ciri utama berlian yang kilaunya memancar. Pada saat itu berlian berasosiasi dengan membawa nama keTuhanan (Dewa), sebagai lambang dekorasi religius. Berlian dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi siapapun yang memilikinya. Di India, pemiliknya dibatasi dengan kasta berdasarkan warna. Hanya Raja saja yang diizinkan memiliki semua warna berlian.
Seiring perkembangan zaman akhirnya berlian dapat diperdagangkan di daerah Timur dan Barat India dan dapat digunakan di berbagai kebudayaan untuk gemologi atau industri.

Di Eropa, berlian menghilang selama hampir 1000 tahun mengikuti berkembangnya umat kristiani. Mereka menolak keberadaan berlian yang pada awalnya dipercaya dapat digunakan sebagai Azimat. Hal ini sangat ditentang oleh umat kristiani. Karena menurut kepercayaan mereka, hanya Tuhan saja yang boleh dipercaya.
Namun, popularitas berlian kembali naik yang banyak digunakan sebagai batu permata. Hal ini disebabkan meningkatnya ketersediaan berlian itu sendiri seiring berkembangnya sejarah Eropa tersebut. Di Perancis, pada abad ke-13 Raja Llouis IX menetapkan hukum yang menyatakan bahwa hanya Raja saja yang boleh memiliki berlian.

Di bulan Febuari 2005, Tim Amerika (US) dan Cina memberikan laporan Arkeolog mengenai penemuan dari empat kekayaan almunium yang berasal dari kuburan batu yang pada saat itu menjadi adat kebudayaan Cina. Pada 4000 BCE-2500 BCE, para ilmuwan menemukan kampak bercahaya yang dipercaya dapat disemir dengan bubuk berlian sehingga tampak jauh lebih menarik.Di Cina, berlian biasa digunakan untuk pelengkap berlian lain, salah satunya adalah sebagai pengukur atau pelengkap ‘Jade’ (permata hijau lumut).

Setelah berabad-abad, dikalangan Aristokratis, berlian semakin populer sebagai batu permata. Tentunya hanya dikalangan mereka yang ber-uang dan ber-kelas. Biasanya digunakan sebagai cicin pernikahan. Sesuai perkembangan zaman, popularitas berlanjut dan berkembang dengan banyak perubahan bentuk sesuai permohonan estetika berlian. Berlian membuktikan bisa tetap populer dengan berbagai kelas sepanjang harganya masih terjangkau. Berlian menjadi salah satu objek yang sangat penting karena dapat berkembang pada dunia pembelian, penjualan, bahkan masuk dalam catatan kejahatan sampai politik.

Prahlad Jani

Man Who Doesn't Eat or Drink

In a country remarkable for tales powerful deities and exotic mystics, an 82-year-old man who claims he can survive without food or drink has baffled doctors who studied him and did not see him eat or drink anything for more than two weeks. 

  

Prahlad Jani

 

Prahlad Jani said that he has lived for more than 70 years by absorbing water through a hole in his palate. He is regarded as a holy man by some and a fraud by many. 

Jani spent more than two weeks in April and May under the observation of doctors at Sterling Hospital in the western Indian city of Ahmedabad. 

"We studied him for 15 days with him taking no water or food," Dr. Sudhir Shah told ABC News. Shah said that Jani gargled water and took baths, but consumed nothing. While thin, Jani is healthy, doctors said. "Somebody doesn't take water for seven or eight days he surely dies," Shah said. Perhaps as equally interesting for the doctors was the fact that Jani passed no urine or stool during the time period. Shah said the normally when someone has no stool or urine, they need dialysis.
Jani has confounded the scientists. "We are studying the phenomenon," Shah said. 

The scientific research may be able to help soldiers or disaster victims live without food or water for longer stretches of time.
Despite having doctors study Jani, there are skeptics.
"The bottom line is that even fasting for more than a day can be dangerous," said Keri Gans, a registered dietician practicing in New York City and a spokeswoman for the American Dietetic Association. "You need food to function."
Assuming Jani was consuming some sort of water, Gans thought he might be able to survive, but not healthily. 

"He might psychologically be able to handle this, but it doesn't matter if you've done it once or done it 20 times. Every time he's doing it he's setting himself up for nutritional deficiencies," said Gans. "How can anyone expect to ingest their vitamin and mineral needs if they're not ingesting food?"
That is a question Indian scientists hope to find out.
"We realized that, if this whole phenomenon really exists in a human being even for 15 days, it would have immense application in unraveling secrets of medical science and its application for human welfare," a statement from a scientific group, that included the Defence Institute of Physiology and Allied Sciences, said. 

"Instead of ignoring this case, we selected to investigate further, in a rational and scientific way. We again make it clear that the purpose of this study was not to prove or disprove a person, but to explore a possibility in science and study a new phenomenon," the statement said.

Kenali Jenis Gangguan Sex

Dalam kondisi tertentu, hal-hal yang berhubungan dengan seks tidak lagi terasa nikmatnya. Berbagai gangguan bisa membuat gairah seks justru terasa sangat menyiksa, demikian juga ereksi dan orgasme yang kadang malah merepotkan.

Dari berbagai jenis gangguan tersebut, priapism boleh jadi merupakan gangguan yang paling menyiksa secara fisik karena pada kasus tertentu harus diatasi dengan operasi. Ada juga yang menyiksa secara batin, antara lain parafilia yang membuat penderitanya sulit menemukan pasangan dengan ketertarikan yang sama dengannya.

Selengkapnya, berikut ini 5 jenis gangguan yang membuat seks jadi terasa sangat menyiksa.

 

1. Hiperseks
Pada wanita, kondisi ini disebut juga dengan istilah nymphomania sementara pada pria disebut satyriasis. Tanda-tandanya adalah tidak mampu mengendalikan hasrat seksual dan kadang-kadang terpaksa harus segera dilampiaskan pada siapapun yang saat itu kebetulan ada di dekat si penderita.

Dilihat dari penyebabnya, kondisi ini mirip dengan orang yang tidak bisa mengontrol nafsu makan karena sama-sama dipicu gangguan sirkuit di otak. Namun orang masih bisa makan kapan saja dan di mana saja, sementara untuk berhubungan seks di sembarang tempat tentu bukan ide yang bagus.

2. Priapism
Nama penyakit ini diambil dari nama dewa kesuburan dalam mitologi Yunani, Priapus. Sesuai penggambaran Priapus yang punya kemaluan besar dan selalu dalam kondisi ereksi, penderita priapism juga memiliki penis yang selalu tegang pada saat-saat yang tak terduga sekalipun tidak ada hasrat dan rangsangan seksual.
http://anehdidunia.blogspot.com

Kondisi ini sering dipicu oleh overdosis obat-obat perangsang seperti viagra (sildenafril). Bisa juga dipicu oleh cedera sumsum tulang belakang, lalu menyebabkan aliran darah terkonsentrasi di suatu organ salah satunya alat kelamin yang secara anatomis letaknya cukup rendah untuk dialiri darah.

3. Seksomnia
Jika perilaku berjalan saat tidur (sleepwalking) dianggap berbahaya, maka berhubungan seks saat tidur tidak cuma berbahaya tetapi sekaligus memalukan apabila terjadi saat sedang menginap di tempat orang. Sama seperti sleepwalking, berhubungan seks saat tidur (seksomnia) juga diggolongkan dalam kategori gangguan perilaku saat tidur atau parasomnia.

Bicara soal angka, seksomnia cukup sering terjadi yakni mencakup 8 persen dari seluruh penderita gangguan tidur. Angka ini diperoleh berdasarkan pengakuan pasangan tidurnya, sebab si penderita biasanya tidak dapat mengingat apa yang dilakukannya sepanjang malam.

4. Parafilia
Sesuai dengan asal katanya yakni para (menyimpang) dan phillia (ketertarikan), gangguan ini ditandai dengan penyimpangan hasrat seksual. Cakupannya cukup luas, antara lain meliputi ketertarikan terhadap obyek tertentu dari pasangannya (fetisisme), kekerasan dan penyiksaan (sadomasokisme), mayat (nekrofilia) dan binatang (zoofilia).
http://anehdidunia.blogspot.com

Dalam ilmu psikologi, gangguan ini dikategorikan dalam perilaku Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). Karena ketertarikannya yang tidak wajar, penderitanya sering kesulitan untuk mendapat pasangan yang cocok. Kalaupun ada, kadang-kadang perilaku seksual yang tidak semestinya itu justru dapat membahayakan dirinya.

5. Persisten Sexual Arousal Syndrome

Sindrom kenikmatan seksual yang terus menerus ini menyebabkan penderitanya selalu merasa horny, meski tidak ada rangsangan seksual. Bahkan pada tingkat kenikmatan tertentu, sindrom ini bisa memicu orgasme spontan tanpa harus berhubungan seks.

Berbeda dengan hiperseks, sindrom ini tidak perlu dilampiaskan dengan berhubungan seks karena kenikmatan itu akan datang sendiri dari rangsang nonseksual misalnya makanan. Karena begitu mudahnya mendapatkan kepuasan, dalam sehari penderita sindrom ini bisa mengalami orgasme hingga 300 kali.

Psikis OR Mistis


Kepercayan sebagian besar manusia akan keberadaan alam gaib dan roh telah berlangsung sejak lama, keyakinan ini juga dikuatkan lagi oleh berbagai budaya serta agama yang ada dan diwariskan secara turun temurun. Apakah dunia gaib benar adanya, atau hanya keyakinan manusia semata karena mewarisi kepercayaan masa lampau? Kesurupan merupakan salah satu bentuk argumentasi dari keberadaan dunia lain tersebut. Atau mungkin keyakinan terhadap dunia metafisika telah membentuk ruang tersendiri dalam psikologis manusia sehingga akhirnya fenomena tersebut benar-banar menjadi nyata bagi yang mempercayainya.

Tanda keberadaan mahluk halus dikenali dalam beberapa kejadian, seperti tangisan bayi, lolongan anjing, bulu kuduk yang tiba-tiba merinding dan yang paling meyakinkan adalah fenomena kesurupan. Bagi mereka yang kritis, kejadian-kejadian tersebut tentulah akan dipertanyakan kembali kebenarannya. Bayi yang menangis apakah benar karena melihat mahluk halus atau karena tubuhnya merasa kurang sehat atau sedang lapar? Anjing yang melolong apakah karena merasakan keberadaan roh jahat atau sekedar mengkomunikasikan keberadaannya kepada anjing lainnya? Begitupun mengenai orang yang kesurupan, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada mereka?

Tekanan hidup dapat berpengaruh sangat buruk terhadap mental seseorang. Sebagai pelarian atas permasalahan hidup tersebut, biasanya seseorang dapat terjerumus menjadi pengguna narkoba dan minuman keras. Efek penggunaan narkoba akan merusak area hippocampus dan amygdala di otak yang merupakan pusat memori dan kesadaran serta menyebabkan paranoid. Jika kita perhatikan, antara efek penggunaan narkoba, kegilaan dan kesurupan memiliki ciri yang hampir serupa dan ketiganya sama-sama berlatar belakang gangguan mental atas permasalahan hidup.

Kesurupan memiliki kemiripan dengan gejala Delusi dan Histeria. Orang yang sedang kesurupan, hampir tidak ada bedanya dengan penderita schizopherenia, mereka tidak sadar bahwa sedang mengalami delusi. Delusi sendiri dapat diartikan sebagai ekspresi kepercayaan yang bersifat ilusi yang dimunculkan dalam tingkah kehidupan nyata. Perkataan dan ekspresi yang dikeluarkan oleh penderita delusi terlihat begitu nyata, sehingga orang lain akan mempercayai dengan apa yang diucapkan oleh si penderita.

Gejala lainnya yang memiliki kemiripan antara kesurupan dan masalah psikologis adalah keperibadian ganda. Orang-orang yang kesurupan biasanya menampilkan pencitraan pribadi yang berbeda dengan kesehariannya. Seperti berbicara dengan suara yang berbeda, bertingkahlaku seperti orang lain, bahkan terkadang dijumpai kasus orang yang sedang kesurupan dapat berbicara dalam bahasa asing, padahal menurut kesaksian orang terdekat, dia tidak pernah belajar bahasa tersebut. Bukan hanya bertingkah seperti orang lain yang dapat menggunakan bahasa asing, kasus-kasus kesurupan juga biasa ditemukan si penderita yang bertingkah laku seperti hewan dan mahluk gaib seperti setan dan siluman.

Jika diperhatikan melalui perspektif sejarah, kasus kesurupan memiliki tahapan dalam tiap masanya. Semakin hari kasus-kasus kesurupan semakin beragam, mengikuti perkembangan zaman. Beberapa orang menganggap bahwa fenomena kesurupan terkait kultur dan sangat berhubungan dengan budaya serta kepercayaan masyarakat lokal setempat. Karena itulah tiap agama dan bangsa memiliki pola kesurupan yang berbeda dan pola penanganan yang berbeda pula.

Terdapat berbagai jenis kesurupan yang ada, seperti kesurupan yang diakibatkan oleh roh jahat atau setan, dirasuki oleh leluhur yang sudah tiada, kerasukan tokoh atau siluman sakti. Bahkan jenis kesurupan yang paling baru diyakini disebabkan oleh mahluk asing atau yang kita kenal sebagai alien. 


Kerasukan Setan

Kasus kesurupan yang paling umum di jumpai adalah kerasukan setan, atau roh dari mahluk gaib. Dunia barat dan timur memiliki ciri dan penanganan yang berbeda dalam menindak-lajuti kasus kesurupan setan ini, tergantung dari mitos dan agama yang diyakini oleh masyarakat lokal tempat kejadian berlangsung.

Dalam kepercayaan Katolik Roma, kasus-kasus kesurupan yang menimpa manusia disebabkan oleh setan untuk menipu dan mengalihkan kepercayaan seseorang dari agama dan tuhannya. Gejala awal kesurupan biasanya ditandai dengan menarik dirinya seseorang dari lingkungan pergaulan, kelelahan, anggota tubuh menjadi lebih kuat, sampai akhirnya kesadarannya diambilalih secara total. Sang penderita dapat disembuhkan jika setan yang merasukinya memberitahukan namanya. Nama nama setan yang dipercaya merasuki tubuh seseorang seperti: Abalam, Beelzebub, Leviathan, Ba'al. Ketika sang pengusir roh atau yang dikenal dengan ritual Exorcism telah berhasil mengungkap nama setan yang merasuki pasien, barulah ritual tersebut dapat diselesaikan dan roh jahat yang merasuki dapat diusir.

Sama halnya dengan kepercayaan Katolik Roma, dalam agama lain juga roh jahat dipercaya bertanggung jawab atas kasus-kasus kesurupan. Seperti dalam Islam, seseorang yang mengalami kesurupan diyakini karena raganya telah dikuasai oleh jin jahat yang bertujuan untuk menyesatkan iman seseorang dari agama dan tuhan. Jika umat Katolik melakukan pengusiran setan dengan membacakan ayat-ayat suci dari Alkitab, maka dalam Islam hal serupa juga dilakukan. Ayat-ayat suci Al'Quran diyakini dapat menyembuhkan dan mengusir jin yang sedang mendiami tubuh seseorang. Dari contoh kasus dua agama besar ini dapat kita lihat bahwa ternyata penanganan atas penderita kesurupan sangat terkait dengan keyakinan yang dimiliki oleh si penderita itu sendiri.


Ritual Pemangilan Roh

Beda dengan kasus kesurupan pada umumnya yang harus segera ditangani dan dilakukan pengusiran terhadap roh jahat yang merasuki. Pada ritual adat pemanggilan roh, proses kesurupan dilakukan dengan kesengajaan.

Dahulu fenomena kerasukan atau kesurupan merupakan bagian dari ritual budaya yang dilakukan oleh para dukun atau ketua suku untuk meminta petunjuk para leluhur dalam rangka pengambilan keputusan adat dan proses penyembuhan anggota masyarakatnya yang sedang menderita suatu penyakit. Belum ditemukan jenis kerasukan oleh setan seperti sekarang ini, karena agama yang kita kenal saat ini belum ada pada saat itu. Sampai sekarang ritual serupa masih banyak di jumpai, khususnya pada masyarakat tradisional yang masih memegang kuat adat serta kebudayaan yang diwariskan oleh leluhurnya seperti orang Haiti dengan Voodoo-nya, atau ritual suku-suku Indian yang dipimpin oleh para Shaman.

Di Indonesia sendiri ritual seperti ini masih dapat dijumpai pada masyarakat suku Dayak dan masyarakat Bugis yang dilakukan oleh para Bissu (dukun waria yang ada pada masyarakat Bugis). Mirip dengan ritual yang dilakukan oleh etnis lainnya di luar negeri, ritual yang terjadi, dilakukan untuk memanggil dan berkomunikasi dengan Roh para leluhur dengan cara menyediakan seseorang sebagai mediator yang akan dirasuki. Di daerah Jawa juga ritual adat dan kesenian dapat menjadikan pelakunya kesurupan, hal ini dapat dilihat pada kesenian Kuda Lumping dan Reok. Selain itu di Indonesia kasus pemanggilan roh yang menyebabkan mediatornya kesurupan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kesaktian dan benda-benda pusaka.


Dikendalikan oleh Alien

Kasus kesurupan di dunia barat biasanya disertai dengan fenomena Poltergeist atau dalam terjemahan bahasa Jerman-nya 'hantu ngamuk'. Benda benda disekitar orang yang sedang kesurupan dapat bergerak sendiri, seperti pintu yang terbuka atau menutup sendiri, meja yang bergeser sendiri, bahkan si penderita kesurupan tubuhnya dapat melayang di udara. 

Kejadian seperti ini juga ditemukan di Kota Nome, bagian utara Alaska. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog Dr. Abigail Emily Tyler, terdapat ratusan kasus aneh yang menimpa masyarakat di sana. Bedanya dengan kerasukan setan, kejadian yang menimpa masyarakat Nome, memiliki tahapan seperti melihat penampakan mahluk asing dan UFO sebelum terjadinya kesurupan. Yang mirip adalah ketika tubuh mereka sedang dirasuki (diambilalih oleh alien), gejala yang ada sama seperti fenomena Poltergeist, si penderita tiba-tiba dapat berbicara dalam bahasa asing, seperti bahasa Sumeria yang diketahui sudah punah, juga tubuhnya dapat melayang dengan sendirinya. Kasus-kasus yang terjadi di daerah utara Alaska biasanya berakhir dengan kematian bahkan menghilangnya sang penderita yang diyakini oleh masyarakat setempat karena diculik oleh alien.

Karena semakin baiknya sarana media informasi dan komunikasi yang ada, otak manusia modern telah begitu banyak merekam berbagai informasi dan peristiwa yang tersusun dalam folder-folder memori alam bawah sadarnya. Apa yang terjadi pada masyarakat barat, diketahui juga oleh orang-orang yang ada di bagian timur, begitupun sebaliknya. Hal ini tidak menutup kemungkinan kasus kesurupan tidak lagi bersifat kultural, karena budaya-budaya yang ada pada manusia telah saling mengontaminasi. Jangan heran jika dikemudian hari ditemui kasus Poltergeist terjadi di Indonesia, atau orang Amerika yang kerasukan Kuda Lumping. Bahkan seorang ateispun tidak menutup kemungkinan dapat kesurupan karena berbagai informasi tentang dunia supranatural sudah terekam di dalam memori bawah sadar, yang ketika terpicu oleh tekanan mental maka kesadarannya akan diambil alih oleh pikiran bawah sadar atau dalam psikologi dikenal dengan istilah Ego State.
http://anehdidunia.blogspot.com

Meskipun pengetahuan manusia masih mengalami kebuntuan akan misteri yang dialami seputar fenomena kesurupan seperti Poltergeist dan kemampuan berbicara bahasa asing atau kemampuan-kemampuan di luar nalar lainnya, yang seolah-olah meyakinkan bahwa kesurupan merupakan tindakan yang dilakukan oleh mahluk lain yang menguasai tubuh manusia, tetapi kita juga jangan lupa kasus seperti itu sebenarnya biasa kita saksikan pada pertunjukan ilusionis. Bukan hanya orang kesurupan yang dapat melayang di udara, Ilusionis David Copperfield dan Chris Angle juga dapat melakukan tidakan serupa, yakni melayang di udara, bahkan memotong tubuhnya sendiri, hanya saja dikarenakan pengetahuan kita yang sangat awam maka kejadian tersebut terkesan diluar nalar. Sebenarnya kemampuan otak manusia amatlah besar, para ahli percaya saat ini hanya 10% saja kemampuan dari otak yang berhasil kita gunakan, yang jika dapat kita pergunakan secara maksimal, tidak menutup kemungkinan semua misteri yang bersifat metafisika dapat menjadi lebih realistis dan terlihat logis di mata kita.

Selain dikarenakan faktor-faktor diatas, sebagian kasus kesurupan juga diyakini sebagai tindakan rekayasa dan penipuan, sama palsunya dengan peroses penyembuhan orang yang kesurupan itu sendiri. Kasus kesurupan masal yang biasa terjadi di Indonesia contohnya: siswi pada suatu sekolah mendadak mengalami kesurupan masal, dipercaya karena rekayasa agar tidak terjadi peroses belajar mengajar di kelasnya. Atau kasus kesurupan masal karyawan suatu perusahaan yang dianggap disengaja agar mereka mendapatkan libur tanpa harus dipotong upah kerjanya. Meskipun belum tentu sepenuhnya tuduhan tersebut benar, bahkan beberapa psikolog beranggapan bahwa kesurupan masal diakibatkan karena sugesti yang mempengaruhi orang-orang yang sedang dalam kondisi mental lemah dan berada di sekitar individu yang pertama kali mengalami kesurupan tersebut. Tetapi tidak tertutup kemungkinan banyaknya kasus kesurupan yang terjadi saat ini menimbulkan sikap skeptis pada sebagian orang yang akhirnya beranggapan bahwa kejadian tersebut sebagai bentuk rekayasa.

Sampai saat ini kasus-kasus kesurupan masih berada pada tataran luar nalar manusia dan masih harus digali lagi secara lebih mendalam misteri yang tersembunyi dibalik fenomena tersebut. Apakah kesurupan merupakan kasus psikologi atau spiritual, atau bahkan sekedar rekayasa, anda sendiri yang dapat memberikan penilaian serta kesimpulan dalam menyikapinya. Yang jelas, kesimpulan yang dihasilkan haruslah bermanfaat untuk anda secara pribadi.

轮 回 的 证 据 (Evidence of Reincarnation)

回的证据

1。再生转世的记载:
     有些人能记得他的过去世,今生是从哪里转世而来,被人家报导出来;中国有这样的事,印度以前就有了,现在的西方也有这样的报导。有一个人,他出生后还记得前生的父母亲、儿子;是某个地方的人; 住怎样的房子等等。有些科学家,或好奇者带他去寻找,结果找到了。他的前世的儿子已经变成老公公,他说出那个人名字,小时候所发生的事情,结果证实是他前世的儿子,那些科学家以及好奇者都相信他。

十 多年前 《海峡时报》 曾经记载了一个女孩,她自称前世是埃及一个法老王的婢女,法老王死后,他是其中的一个陪葬者,她被关在金字塔里,不能出来,就死在里 面。由于它记得法老王埋葬的金字塔的入口处,并且知道怎样开了,她带专家去试验,结果发现真的是如此。这就是再生转世的真实记载,这就证明了我们有前生。

2。 通灵的现象:
    既是灵媒,这些人能与死人通消息,这种现象证明人死后并不是什么都没有了。这些灵媒的神识可以离开身体,让死者上他的身讲话,这声音就是死者的声音,这证明人死后并不是一了百了,还是在活动中。

3。 天才儿童:
  他们生下来不必学习就有特别的能力。最近报道一个六岁的女童,他的父亲发现她有特别的能力,他放下电脑的工作,专心教导她,结果十二岁的她考上了大学,十六岁要考取博士学位,她的愿望是要当一名 大学教授。

一些天才音乐家,如莫扎特、萧邦等,有些小小年纪就会拉提琴,有些会作曲,他们的天份是前世的业带来的,是不需要学习就会的。

4。 宿命通与天眼通:
    一些有高深禅定工夫的修行人,可以用宿命通,知道自己或他人的过去世,或是以天眼通知道自己或他人的未来世。在印度的喜马拉雅山附近,有许多修禅定者能入很深的禅定,他们有宿命通,知道过去世与未来世,有些修禅者甚至能观察到八万劫以前的事情,他们相信有轮回,所以印度是世界上第一个相信有轮回的国家。


生 死 轮 回 图六 道 轮 回